Monday, April 27, 2015

Luar Biasa, Pelantikan PCNU Garut Dihadiri Puluhan Ribu Orang


Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (Foto: Bambang F)
Lebih dari 20 ribu Jemaah Nahdliyin dari 42 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (26/4/2015) mengepung Alun – alun Garut. Mereka datang bukan untuk berunjukrasa tetapi menghadiri acara Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ( PCNU ) Garut periode 2015-2020.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradz menyatakan bahwa NU tidak mengajarkan kekerasan apalagi terorisme. Artinya selalu mengedepankan Islam Rahmatan lil ‘Alamin yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta.

Ketua Suriah PCNU Garut, KH. Rd. Amin Muhidin (Den Mimin) usai dilantik mengatakan, tetap berkomitmen bekerja untuk kesejahteraan masyarakat serta mengajarkan Ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang dijalankan NU didasarkan atas ajaran dan nilai Rasulullah SAW.
“Oleh karena itu, NU Garut siap bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga kedamaian dan keamanan,” singkat Den Mimin
puluhan ribu massa NU padati alun alun garut (Foto: Bambang F)
Hadir pula, Bupati Rudy Gunawan, Kapolres Garut, AKBP Arief Rachman, para pimpinan Pondok Pesantren, guru, siswa dan santri.
Kegitan tersebut berlangsung meriah dimulai dengan pawai yang dipimpin Drum Band dan berbagai macam kesenian bernuansa islami. Kalimat-kalimat pujian kepada kebesaran Allah dan pujian serta shalawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW dikumandangkan menambah semaraknya acara tersebut.
Bupati Garut, H. Rudi Gunawan berharap NU (Nahdalatul Ulama) ikut serta dalam menyukseskan pembangunan Kabupaten Garut.
Bupati Garut Bersama Istri saat menghadiri Pelantikan DPC NU Garut 
(Foto: Deni Rinjani)
 Iip salah seorang warga NU asal Kecamatan Bl Limbangan mengaku bangga pelantikan PCNU begitu meriahnya.
“ Baru kali ini saya melihat pelantikan PCNU dihadiri puluhan ribu jemaah Nahdliyin,” kata Iip di alun-alun Garut, Minggu (26/5/2015).
Ketua Panitia Pelantikan DPC NU Garut, Jawa Barat, Ceng Mujib mengatakan, mengatakan Nahdiyin berpolitik bukan hal tabu. Hampir semua kader NU sudah merambah ke sektor pemerintahan baik eksekutif maupun legeslatif.
Ceng Mujib Ketua Panitia Pelantikan DPC NU Garut (foto:Deni Rinjani)
Sejak pagi hingga pukul 12.00 WIB terjadi kemacetan lalu lintas di sejumlah pintu masuk menuju Alun-alun Garut. Petugas Kepolisian dibuat ekstra sibuk mengatur lalu lintas.
Berikut Foto-Foto Pelantikan PCNU Kabupaten Garut, yang juga sekaligus Pelantikan Pengurus Fatayat NU, Muslimat NU, dan Juga GP Ansor Garut :
Pelantikan Dihadiri Seluruh Ulama Se-Kab Garut (foto:Saad Aliyudin)

Para Pengurus Fatayat NU berfose pasca Pelantikan (Foto: Neneng Nafisah)

Dr. H. Syakur, Sekda dan Para Kyai serta Pejabat dalam Acara Pelantikan PCNU Garut (Foto: Saad Aliyudin)




Para Pengurus Fatayat NU berfose pasca Pelantikan (Foto: Neneng Nafisah)
Sumber : Fokus Jabar  PCNU Garut

Wednesday, April 22, 2015

Satu Lagi TKI yang Divonis Mati: Tidak Mudah Bekerja dan Menghasilkan Uang

Wanipah Tervonis Mati di Tiongkok
ASEP BUDIMAN/PRLM
NASRIAH (55) dan nenek Jena (70) sambil berlinang air mata, menunjukkan foto anak sulung dan cucunya, Wanipah (32), yang divonis mati oleh pemerintah Tiongkok pada 2010 lalu. Pihak keluarga berharap bisa bertemua Wanipah untuk terakhir kalinya.*


INDRAMAYU, (PRLM).- Derai air mata Nasriah (55) dan nenek Jena (70) tak tertahan ketika membuka kembali lembaran surat dari putri sulung dan cucunya yang merantau ke Tiongkok, manakala mereka membaca salah satu penggalan kalimat salah satu pucuk surat.
"Ma...Mama, ada kangen ga sama aku...! Aku sangat kangen sekali sama kalian. Aku udah kirim surat ketiga kali ini, kok ga ada balasan satu pun dari kalian. Emang suratku gak nyampe ya...?" tutur Nasriah sambil berlinang air mata saat "PR" online berkunjung ke rumahnya di Desa Sendang Blok Kartiyah, RT 04/02, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/4/2015).
Demikianlah sepenggal kalimat dari surat yang dibacakan Nasriah, ibunda Wanipah (32), seorang tenaga kerja wanita asal Kabupaten Indramayu yang terancam hukuman mati di Beijing, Tiongkok.
Wanipah diduga menjadi kurir narkoba yang tertangkap tangan membawa heroin saat memasuki Bandar Xiaoshan, Hangzhou, Tiongkok pada medio 2010 lalu.
Nasriah mengaku heran dengan isi surat ketiga dari enam surat yang dikirim Wanipah. Pasalnya, dia sudah memberikan balasan tiga kali, tetapi ternyata tidak ada yang sampai ke tangan Wanipah.
"Terakhir dia kirim surat sekitar Desember 2014, isinya mendoakan keluarga dan jangan mengkhawatirkan dirinya. Dia bilang baik-baik saja," ucapnya sambil terharu dengan ketabahan anaknya.
Kasus yang dialami gadis berambut panjang ini seolah tak berujung. Pasalnya, selama hampir lima tahun terakhir, keluarga Wanipah tak mendapat kabar mengenai perihal nasibnya.
Seolah membuka luka lama, Nasriah kembali membuka-buka lembaran dokumen-dokumen milik Wanipah serta membaca beberapa surat dari putrinya. Kendati pilu, Nasriyah bersedia menuturkan awal mula keberangkatan putrinya ke negeri bambu pada Agustus 2008 silam.
"Sebelum ke Tiongkok, dia pernah bekerja di Singapura. Karena gajinya hanya Rp 1,2 juta, maka dia berangkat ke Tiongkok yang dijanjikan digaji sekitar Rp 4 juta," ucapnya.
Sebagai orangtua, ungkap Nasriah, ketika itu dirinya hanya berpesan kepada Wanipah agar senantiasa menjaga diri di negeri orang. Selama tujuh tahun merantau pun, Nasriah baru menerima kiriman uang sebesar Rp 2 juta saja dari Wanipah. Kiriman itu diterimanya setelah Wanipah bekerja sekira enam bulan.
"Bukannya Wanipah enggak mau kirim. Tapi, kami keluarga melarang dia untuk kirim uang. Takut habis kalau dikirimi uang. Yang penting kami bisa makan saja. Saya suruh dia uangnya ditabung. Nanti saja bawa uangnya sekalian pulang ke Indonesia," ucap ibu rumah tangga yang memiliki 2 putri dan 1 putra itu.
Keluarga Nasriah mengaku pasrah dengan vonis mati yang diterima putrinya. Namun, besar harapan mereka dapat dipertemukan barang sekali saja.
"Setidaknya, kami ingin mendengar suaranya. Kalau bisa, kami ingin melihat. Syukur-syukur bisa ketemu langsung. Tolong sampaikan kepada pemerintah, Nak," ujar Nasriah dengan suara lirih.
Sementara itu, Jayadi (60), ayahanda Wanipah, yang tak lama kemudian kembali dari bertani, memilih diam dan termenung ketika istri dan ibunya menceritakan perihal anak gadisnya. Pandangan Jayadi yang berkaca-kaca menunjukkan betapa rindu dirinya kepada putrinya itu.
Ketika meminta konfirmasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu Daddy Haryadi mengetahui perihal kasus tersebut. Namun, dia menyebutkan bahwa kewenangan berada di Kementerian Luar Negeri yang bisa menindaklanjuti kasus tersebut.
Sementara itu, Bupati Indramayu Anna Sophanah mengaku prihatin atas musibah yang menimpa Wanipah dan keluarganya. Untuk itu, Anna akan berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri. (Asep Budiman/A-88)***

Sumber Berita :  http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2015/04/22/324577/wanipah-tervonis-mati-di-tiongkok

Saturday, April 18, 2015

Apa Yang Kita Dapat dari KAA ?

Diorama Konferensi Asia Afrika
Sumber Fhoto : https://www.flickr.com/photos/yudhaspiza/7386115952/


Hajat gelaran Konfrensi Asia Afrika hari ini, minggu, 19-24 April 2015 mulai digelar. KAA yang diperkirakan akan menghasbiskan sekitar 200 milyar ini, katanya sih mengusung tema kerja sama promosi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Juga akan diperingati 10 tahun kerja sama strategis negara-negara Asia dan Afrika, New Asia-Africa Partnership Strategic (NAPS). Pertanyaan mendasar, Lalu apa manfaatnya untuk kita ?

Meskipun kini sebagian besar negara peserta Konferensi Asia Afrika sudah merdeka dari jajahan kolonialisme, namun masih banyak yang belum terlepas dari kemiskinan, inilah katanya alasan diadakannya kembali KAA di Jakarta dan Bandung pada April 2015 saat ini.

Pemerintah Indonesia melalui dukungan negara-negara lainnya akan berusaha mendorong dan memajukan kerja sama selatan-selatan, yang memberikan hasil konkret dan kontribusi nyata untuk kesejahteraan negara di Asia Afrika dan juga akan merevitalisasi kemitraan strategis lainnya. Seperti diketahui, 75 persen penduduk dunia ada di Asia-Afrika. GDP di Asia-Afrika juga mencapai US$21 triliun. Sebanyak satu miliar warganya berasal dari kelas menengah, berarti ada peluang pasar yang besar. Selain masalah ekonomi, KAA juga akan mengangkat sejumlah topik, seperti solidaritas dalam politik, pembangunan, dan hubungan sosial budaya antar-negara Asia dan Afrika.

Wapres Jusuf Kalla menyatakan bahwa KAA sebagai pembelajaran bagi para generasi muda, dimana dulu sudah ada pemimpin seperti Bung Karno yang mempunyai visi yang sangat besar. Mendahului visi-visi dari negara lain. Pembelajaran tersebut adalah akan menyampaikan kepada dunia untuk mewujudkan keadilan dan kemajuan secara bersama-sama. Hal tersebut tercipta melalui konsep dasa sila Bandung.

Yang paling utama, Dasasila Bandung mengandung cikal bakal dekolonisasi di Asia Afrika. Saat ini dekolonisasi tidak ada, tetapi terjadi konflik antar kita di kawasan Asia Afrika. Intinya adalah perdamaian akan terjadi kalau ada kesamaan (equality). dan kalau tidak ada kemajuan, tidak akan ada perdamaian.

Momen KAA juga harus dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama perdagangan antar negara-negara di Asia Afrika. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menyatakan kita bisa mengejar target kenaikan ekspor 300% dengan cara meningkatkan ekspor ke negara-negara Asia Timur. Mencari Pasar baru di negara-negara Asia dan Afrika. Menurutnya, Total Perdagangan Asia memiliki kontribusi 42,6% dari total perdagangan dunia. Indonesia perlu memperkuat diplomais ekonomi agar mampu menjadi motor para negara berkembang dannegara belum berlkembang untuk menyaingi pengaruh dari negara-negara maju.

Bagi kita sebagai masyarakat biasa, semoga saja KAA ini memberikan dampak signifikan, bagi kemajuan, perbaikan, dan perkembangan serta pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan sekedar menjalankan politik mercusuar sebagaimana yang terjadi sebelumnya.

Cuma satu hal saja yang menjadi pertanyaan kita, mampukah KAA membuat sikap yang sikap melawan kolonialisme Amerika Serikat dan Uni Soviet serta negara imperialis lainnya ? sepertinya akan sangat terbata-bata. Namun, semoga saja ada keajaiban, semoga KAA Sukses....!

-Alimudin Garbiz, Garut, 2015

Wednesday, April 15, 2015

Ingin Sukses ? Seringlah Menghadapi Ujian...!



Menghadapi ujian, biasanya kita merasa takut. Dalam bentuk lain, bisa berupa bencana musibah, ketakutan, kelaparan dan juga ancaman kemiskinan atau berkurangnya harta. Seringkali kita berusaha menghindari ujian-ujian tersebut dengan berbagai cara. Namun, seringkali kita juga dipaksa tak bisa menghindarinya.
Hakikat sesungguhnya dari sebuah ujian, adalah untuk meningkatkan derajat manusia. Bukankah seorang siswa sekolah atau madrasah, untuk bisa naik kelas harus mengikuti ujian? Faktanya, seseorang bisa menjadi sarjana setelah mengikuti sidang skripsi. Dan untuk menjadi magister, mahasiswa pasca harus mengikuti sidang ujian sidang tesis. Bahkan untuk menjadi doktor harus mengikuti sidang disertasi. Jika tidak mengikutinya, maka sesorang tidak akan mendapatkan gelar sebagaimana yang diharapkan.  
Ketika ada seseorang yang mengaku beriman, akan dipertanyakan keimanannya, sampai orang-orang tersebut tahan dan sabar menghadapi ujian. Bagi orang beriman, mendapatkan keni'matan maupun mendapatkan musiah, sama nilainya dihadapan mereka, itu adalah jalan dari Tuhan. Mendapatkan keni'matan, jalan bagi kita untuk selalu bersyukur, mendapatkan musibah, jalan bagi kita untuk selalu mengharap pertolongan dan ridha-Nya. Jikan bukan azab, malah merupakan sebuah jalan bagi adanya peningkatan derajat kita melalui skenario yang telah disiapkan-Nya. Maka ucapannya, selalu semua kembalin kepada Allah, Tuhan Sang Maha Kuasa.
Jika ingin mendapatkan pekerjaan, perbanyaklah membuat dan mengirimkan lamaran, Datangi tempat-tempat yang kita inginkan untuk dapat bekerja di dalamnya. Jangan takut dengan penolakan, semakin banyak penolakan, semakin mendekati ke arah penerimaan.
Jika memang masih tak punya pekerjaan, keluarlah setiap hari seperti seorang karyawan yang sedang bekerja. Bangun, mandi, sarapan, berpakaian yang rapi, lalu keluarlah seperti mau bekerja. Datangi tempat yang memungkinkan kita bisa bekerja, lalu tawarkan diri kita untuk bisa membantu semampu kita. Insya Allah, kita akan segera bekerja.
Jangan takut dengan gunjingan orang, jangan takut dengan kegagalan, semakin tinggi pohon, semakin besar angin berhembus. Terkadang, semakin banyaknya digunjingkan, semakin tinggi derajat seseorang. Sukses biasanya tidak akan datang pada orang yang pasif, sukses akan didatangi oleh orang-orang yang agresif. Jangan hanya berpangku tangan, datangilah kesuksesan itu dimanapun ia berada. Jadi, mari kita songsong kesuksesan tersebut, Selamat mengejar sukses, selamat berbanyak-banyak mengikuti ujian, Salam Sukses...!

Tolak Reaktivasi, Masyarakat siap "Jumroh" ke Gedung Sate

Forum Paguyuban Tanah Rel (FPTR) Garut yang terdiri dari para RW dan Tokoh menyelenggarakan Musyawarah dan penyikapan terhadap Rencana Reakt...