Saturday, April 18, 2015

Apa Yang Kita Dapat dari KAA ?

Diorama Konferensi Asia Afrika
Sumber Fhoto : https://www.flickr.com/photos/yudhaspiza/7386115952/


Hajat gelaran Konfrensi Asia Afrika hari ini, minggu, 19-24 April 2015 mulai digelar. KAA yang diperkirakan akan menghasbiskan sekitar 200 milyar ini, katanya sih mengusung tema kerja sama promosi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Juga akan diperingati 10 tahun kerja sama strategis negara-negara Asia dan Afrika, New Asia-Africa Partnership Strategic (NAPS). Pertanyaan mendasar, Lalu apa manfaatnya untuk kita ?

Meskipun kini sebagian besar negara peserta Konferensi Asia Afrika sudah merdeka dari jajahan kolonialisme, namun masih banyak yang belum terlepas dari kemiskinan, inilah katanya alasan diadakannya kembali KAA di Jakarta dan Bandung pada April 2015 saat ini.

Pemerintah Indonesia melalui dukungan negara-negara lainnya akan berusaha mendorong dan memajukan kerja sama selatan-selatan, yang memberikan hasil konkret dan kontribusi nyata untuk kesejahteraan negara di Asia Afrika dan juga akan merevitalisasi kemitraan strategis lainnya. Seperti diketahui, 75 persen penduduk dunia ada di Asia-Afrika. GDP di Asia-Afrika juga mencapai US$21 triliun. Sebanyak satu miliar warganya berasal dari kelas menengah, berarti ada peluang pasar yang besar. Selain masalah ekonomi, KAA juga akan mengangkat sejumlah topik, seperti solidaritas dalam politik, pembangunan, dan hubungan sosial budaya antar-negara Asia dan Afrika.

Wapres Jusuf Kalla menyatakan bahwa KAA sebagai pembelajaran bagi para generasi muda, dimana dulu sudah ada pemimpin seperti Bung Karno yang mempunyai visi yang sangat besar. Mendahului visi-visi dari negara lain. Pembelajaran tersebut adalah akan menyampaikan kepada dunia untuk mewujudkan keadilan dan kemajuan secara bersama-sama. Hal tersebut tercipta melalui konsep dasa sila Bandung.

Yang paling utama, Dasasila Bandung mengandung cikal bakal dekolonisasi di Asia Afrika. Saat ini dekolonisasi tidak ada, tetapi terjadi konflik antar kita di kawasan Asia Afrika. Intinya adalah perdamaian akan terjadi kalau ada kesamaan (equality). dan kalau tidak ada kemajuan, tidak akan ada perdamaian.

Momen KAA juga harus dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama perdagangan antar negara-negara di Asia Afrika. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menyatakan kita bisa mengejar target kenaikan ekspor 300% dengan cara meningkatkan ekspor ke negara-negara Asia Timur. Mencari Pasar baru di negara-negara Asia dan Afrika. Menurutnya, Total Perdagangan Asia memiliki kontribusi 42,6% dari total perdagangan dunia. Indonesia perlu memperkuat diplomais ekonomi agar mampu menjadi motor para negara berkembang dannegara belum berlkembang untuk menyaingi pengaruh dari negara-negara maju.

Bagi kita sebagai masyarakat biasa, semoga saja KAA ini memberikan dampak signifikan, bagi kemajuan, perbaikan, dan perkembangan serta pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan sekedar menjalankan politik mercusuar sebagaimana yang terjadi sebelumnya.

Cuma satu hal saja yang menjadi pertanyaan kita, mampukah KAA membuat sikap yang sikap melawan kolonialisme Amerika Serikat dan Uni Soviet serta negara imperialis lainnya ? sepertinya akan sangat terbata-bata. Namun, semoga saja ada keajaiban, semoga KAA Sukses....!

-Alimudin Garbiz, Garut, 2015

No comments:

Post a Comment

Tolak Reaktivasi, Masyarakat siap "Jumroh" ke Gedung Sate

Forum Paguyuban Tanah Rel (FPTR) Garut yang terdiri dari para RW dan Tokoh menyelenggarakan Musyawarah dan penyikapan terhadap Rencana Reakt...